Brandspace.id – Industri video game global terus mengalami dinamika luar biasa, ditandai dengan aksi akuisisi, merger, dan ekspansi besar-besaran oleh perusahaan raksasa. Salah satu rumor yang menggemparkan pasar adalah kemungkinan Tencent, perusahaan teknologi asal Tiongkok, akan mengakuisisi Nexon, developer dan publisher game ternama asal Korea Selatan.
Meski belum dikonfirmasi secara resmi, kabar ini telah memicu spekulasi luas tentang masa depan kedua perusahaan, serta potensi dampaknya terhadap industri game Asia dan global.
Tencent dikenal sebagai raksasa yang gemar mengakuisisi atau berinvestasi dalam banyak perusahaan game, seperti Riot Games, Epic Games, hingga Supercell. Di sisi lain, Nexon adalah pionir MMORPG dengan portofolio game legendaris seperti MapleStory, Dungeon Fighter Online, dan KartRider.
Jika rumor ini benar, maka kolaborasi atau penggabungan kekuatan dua raksasa ini akan menciptakan dominasi besar yang berpotensi mengguncang pasar global, termasuk Amerika Utara dan Eropa.
Siapa Tencent dan Nexon: Dua Titan dengan Jejak Berbeda
Tencent: Kekaisaran Teknologi dari Tiongkok
Tencent Holdings Ltd. merupakan perusahaan teknologi yang didirikan pada tahun 1998 di Shenzhen, Tiongkok. Selain dikenal melalui aplikasi pesan populer WeChat dan QQ, Tencent juga merupakan investor dan operator besar di industri game global.
Tencent memiliki kendali penuh atas Riot Games (pencipta League of Legends), mayoritas saham Supercell (Clash of Clans), serta investasi besar di Epic Games, Activision Blizzard, dan banyak lainnya.
Pendapatan dari game menyumbang sebagian besar profit perusahaan tersebut, menjadikannya sebagai pemimpin industri game dunia.
Nexon: Pelopor Game Online Korea Selatan
Nexon, didirikan pada tahun 1994 dan berbasis di Tokyo serta Seoul, adalah salah satu perusahaan pertama yang mengembangkan game berbasis online dan free-to-play (F2P). Game seperti MapleStory dan Dungeon Fighter Online telah mencetak sejarah dengan jutaan pemain global, khususnya di Asia Timur.
Nexon juga memiliki banyak anak perusahaan dan studio pengembangan di Korea, Jepang, Amerika Serikat, serta Eropa. Meski popularitas globalnya tak sebesar perusahaan Jepang seperti Capcom atau Bandai Namco, Nexon memiliki pengaruh besar di Asia.
Rumor Akuisisi: Dari Bisikan Bursa ke Spekulasi Industri
Rumor akuisisi Tencent terhadap Nexon bukanlah kabar baru. Desas-desus ini mulai mencuat sejak tahun 2019, ketika pemilik Nexon, Kim Jung-ju, mengumumkan niat untuk menjual sebagian besar saham miliknya di NXC Corporation (induk Nexon).
Saat itu, beberapa perusahaan besar seperti Kakao, Netmarble, Disney, hingga Tencent disebut-sebut tertarik untuk mengambil alih. Namun proses tersebut tidak membuahkan hasil resmi.
Kini, pada pertengahan tahun 2025, rumor itu kembali muncul ke permukaan, terutama setelah laporan media Korea Selatan dan Tiongkok menyebutkan bahwa Tencent sedang dalam tahap pembicaraan informal untuk membeli mayoritas saham Nexon melalui jalur konsorsium atau investasi strategis.
Beberapa analis percaya bahwa penguatan posisi Tencent di kawasan Asia Timur menjadi latar belakang utama dari potensi akuisisi ini.
Alasan Strategis di Balik Minat Tencent terhadap Nexon
1. Memperluas Portofolio Game Online
Tencent sudah memiliki kekuatan di sektor MOBA, battle royale, dan game kasual. Dengan mengakuisisi Nexon, Tencent akan memperluas kekuatannya di segmen MMORPG, genre yang selama ini didominasi Nexon di Korea dan Tiongkok.
Dengan demikian, Tencent bisa menyatukan ekosistem game F2P lintas platform dan menyaingi dominasi perusahaan Jepang seperti Square Enix.
2. Dominasi Pasar Asia Timur
Akuisisi ini memungkinkan Tencent mengamankan pangsa pasar yang lebih besar di Korea Selatan dan Jepang, dua pasar penting yang selama ini agak sulit dimasuki perusahaan Tiongkok secara langsung karena faktor budaya dan regulasi. Lewat Nexon, Tencent bisa memperluas jaringan distribusi dan dukungan lokal di kawasan tersebut.
3. Mengamankan Aset Strategis dari Kompetitor
Tencent juga kemungkinan ingin mencegah perusahaan kompetitor seperti Microsoft, Sony, atau bahkan Amazon menguasai Nexon. Dengan akuisisi ini, perusahaan ini tidak hanya menambah nilai perusahaan, tetapi juga menghalangi pergerakan rival untuk mengakses IP game besar milik Nexon.
4. Integrasi Teknologi AI dan Cloud Gaming
Tencent memiliki kekuatan besar dalam bidang teknologi, termasuk cloud computing, big data, dan AI. Dengan mengambil alih Nexon, perusahaan bisa mempercepat proses transformasi game Nexon menjadi produk yang kompatibel dengan cloud gaming dan integrasi AI untuk pengalaman personalisasi pemain yang lebih dalam.
Potensi Dampak Akuisisi terhadap Industri Game
1. Konsolidasi Kekuasaan dan Kekhawatiran Monopoli
Jika Tencent berhasil mengakuisisi Nexon, maka satu perusahaan akan mengendalikan begitu banyak IP besar dalam satu ekosistem. Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran akan praktek monopoli, penurunan kompetisi, dan homogenitas konten.
Beberapa regulator internasional seperti Komisi Perdagangan Korea dan Uni Eropa bisa saja mempermasalahkan akuisisi ini jika dianggap membatasi persaingan.
2. Efek Terhadap Kreativitas dan Budaya Game
Kekhawatiran lain adalah apakah akuisisi ini akan mempengaruhi identitas kreatif Nexon. Banyak penggemar Nexon khawatir bahwa Tencent akan mengubah arah desain game, mengutamakan monetisasi mikrotransaksi, atau menyesuaikan konten dengan sensor ketat ala Tiongkok.
3. Percepatan Globalisasi IP Nexon
Di sisi positif, dukungan infrastruktur dan modal Tencent bisa mempercepat globalisasi IP Nexon. Game seperti Dungeon Fighter Online atau MapleStory bisa mendapatkan versi mobile atau konsol yang lebih cepat dan berkualitas tinggi, serta jangkauan ke pasar Amerika Latin, India, dan Afrika.
Respons Pasar dan Komunitas Gamer
Respons terhadap rumor ini sangat beragam. Sebagian investor menyambut baik karena melihat nilai saham Nexon berpotensi naik. Namun di kalangan gamer, responsnya cenderung skeptis.
Banyak pemain setia MapleStory atau Sudden Attack khawatir akan eksploitasi mikrotransaksi atau sistem pay-to-win jika Tencent memegang kendali penuh. Di forum seperti Reddit dan Naver, banyak gamer menyuarakan penolakan dan menyatakan ingin boikot jika akuisisi benar-benar terjadi.
Perspektif Pemerintah dan Kebijakan Regional
Dalam konteks regional, akuisisi lintas negara ini harus melewati uji regulasi di Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, dan negara tempat Nexon beroperasi. Pemerintah Korea Selatan selama ini sangat protektif terhadap aset teknologi strategis dalam negeri.
Jika akuisisi ini dianggap mengancam keamanan data atau mengurangi kedaulatan digital, maka besar kemungkinan akan ada hambatan regulatif.
Tiongkok sendiri dalam beberapa tahun terakhir mulai memperketat izin dan regulasi perusahaan game, termasuk pembatasan jam bermain untuk anak-anak, pelarangan konten vulgar, dan sensor ketat.
Maka jika Tencent mengambil alih Nexon, game-game dari Nexon kemungkinan besar akan disesuaikan dengan regulasi ini, yang mungkin berdampak pada konten versi global.
Apakah Akuisisi Ini Akan Terjadi?
Saat ini, semua masih dalam ranah spekulasi. Baik Tencent maupun Nexon belum memberikan pernyataan resmi. Namun sejumlah indikasi kuat menunjukkan bahwa setidaknya telah terjadi pendekatan informal, termasuk pertemuan eksekutif dan konsultan investasi.
Beberapa pengamat menyebutkan bahwa 2025 adalah momen ideal karena valuasi Nexon sedang stabil, dan tekanan kompetitor dari Barat sedang meningkat.
Namun ada kemungkinan skenario lain: Tencent mungkin hanya akan membeli sebagian saham atau melakukan kemitraan strategis tanpa kepemilikan penuh. Model seperti ini pernah dilakukan Tencent terhadap Ubisoft dan Activision, yang memungkinkan perusahaan Tiongkok itu mendapat akses strategis tanpa mengakuisisi total.
Analisis Risiko dan Peluang
Peluang:
-
Peningkatan jangkauan global bagi IP Nexon.
-
Integrasi teknologi Tencent yang sangat kuat.
-
Efisiensi produksi dan distribusi game lintas platform.
Risiko:
-
Penolakan dari komunitas gamer.
-
Hambatan hukum dan regulasi lintas negara.
-
Potensi hilangnya karakter khas Nexon yang selama ini dianggap unik.
Kesimpulan: Antara Ketakutan dan Harapan
Rumor akuisisi Tencent terhadap Nexon membuka diskusi besar tentang arah masa depan industri game Asia. Di satu sisi, ini bisa menjadi peluang emas untuk menyatukan kekuatan dan mempercepat ekspansi global. Di sisi lain, akuisisi ini juga memunculkan ketakutan akan sentralisasi kekuasaan, pengaruh politik Tiongkok, dan eksploitasi pasar yang terlalu agresif.
Industri game global kini berada di persimpangan jalan antara kebebasan kreatif dan efisiensi korporat. Jika Tencent mampu menjaga identitas Nexon dan tetap memberikan ruang bagi inovasi, maka akuisisi ini bisa menjadi tonggak sejarah.
Namun jika akuisisi ini mengarah pada eksploitasi komersial dan pelucutan jati diri Nexon, maka sejarah akan mencatatnya sebagai contoh kegagalan konsolidasi budaya digital.