BRANDSPACE.ID

Berkumpul dan Mainkan Permainan Terbaik Bersama Kami!

Melihat Perkembangan Provider Epic Games Store

epic games store

Brandspace.id – Di tengah derasnya perkembangan industri game global, distribusi digital menjadi fondasi utama dalam penyebaran game modern. Salah satu pemain besar yang merombak lanskap ini adalah Epic Games Store, sebuah platform distribusi digital yang diluncurkan oleh Epic Games pada akhir tahun 2018.

Meskipun pemain baru dalam industri yang sudah didominasi oleh raksasa seperti Steam, Epic Games Store berhasil menarik perhatian dunia dengan strategi agresif, fitur inovatif, dan pendekatan yang mendukung pengembang.

Melalui kombinasi model bisnis yang berpihak pada developer, eksklusivitas game, dan pemberian game gratis kepada pengguna, Epic Games Store telah tumbuh pesat sebagai pesaing tangguh dan simbol pergeseran kekuatan dalam distribusi digital game PC.

Latar Belakang Epic Games: Dari Unreal Engine ke Toko Game

Sebelum mendirikan Epic Games Store, Epic Games telah lebih dahulu dikenal luas sebagai pengembang game dan teknologi game engine ternama. Mereka adalah pencipta dari seri Unreal Tournament, Gears of War, dan yang paling terkenal saat ini, Fortnite.

Game battle royale fenomenal itu menjadi sumber pendanaan dan pengaruh yang besar bagi ekspansi Epic ke berbagai bidang lain, termasuk distribusi digital.

Epic menyadari bahwa kesuksesan game digital tidak hanya ditentukan oleh kualitas game itu sendiri, tetapi juga oleh ekosistem distribusi yang adil dan efisien.

Valve dengan Steam telah memimpin pasar selama lebih dari satu dekade, namun Epic melihat adanya celah besar yang bisa dimanfaatkan—yakni persentase pendapatan yang lebih menguntungkan bagi pengembang dan model eksklusivitas yang bisa merangsang pertumbuhan ekosistem alternatif.

Strategi Utama: Pendapatan Developer yang Lebih Besar

Salah satu pilar utama dari strategi Epic Games Store adalah pembagian pendapatan yang lebih ramah pengembang. Jika Steam secara tradisional mengambil 30% dari hasil penjualan dan memberi sisanya 70% ke developer, Epic hanya mengambil 12%, memberikan 88% pendapatan langsung kepada pengembang.

Langkah ini dinilai sebagai game-changer dalam dunia distribusi digital. Banyak pengembang indie maupun studio besar mulai mempertimbangkan Epic sebagai alternatif karena struktur pembagian yang lebih adil.

Bahkan untuk game yang menggunakan Unreal Engine, Epic menghapus royalti sebesar 5% jika game tersebut dirilis di Epic Store. Artinya, pengembang bisa menyimpan hingga 93% dari total pendapatan mereka—sebuah angka yang sulit ditolak dalam industri yang kompetitif.

Program Eksklusivitas dan Kontroversinya

Epic Games Store juga dikenal karena strategi eksklusivitas yang agresif. Banyak game besar yang awalnya diharapkan hadir di Steam justru diumumkan akan eksklusif di Epic Store, setidaknya untuk periode tertentu. Game seperti Metro Exodus, Borderlands 3, Control, hingga Hitman 3 merupakan contoh dari judul-judul besar yang sempat eksklusif di Epic.

Langkah ini menimbulkan reaksi beragam. Di satu sisi, Epic berhasil menciptakan daya tarik bagi pemain untuk beralih menggunakan platform mereka. Di sisi lain, sebagian gamer menganggap kebijakan ini sebagai bentuk pemaksaan dan memicu boikot atau review bombing terhadap game yang pindah dari Steam.

Meski kontroversial, strategi eksklusivitas Epic terbukti efektif dalam mempercepat pertumbuhan basis pengguna dan menarik perhatian industri. Ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang mereka untuk menjadi pesaing serius dalam ekosistem distribusi game digital.

Koleksi Game Gratis: Daya Tarik Konsumen

Salah satu fitur paling disukai dari Epic Games Store adalah pemberian game gratis setiap minggu. Sejak 2019, Epic secara konsisten membagikan satu hingga dua game gratis setiap minggu, termasuk judul-judul ternama seperti GTA V, Civilization VI, Alien: Isolation, Control, dan banyak lagi.

Strategi ini tidak hanya meningkatkan jumlah pengguna aktif, tetapi juga membantu memperkenalkan game indie atau kurang dikenal kepada audiens yang lebih luas. Data dari Epic menunjukkan bahwa game gratis tersebut mengalami lonjakan jumlah pemain dan pembelian DLC atau konten tambahan setelah diberikan secara cuma-cuma.

Dalam jangka panjang, program ini membangun loyalitas pengguna dan membentuk persepsi bahwa Epic Store adalah tempat yang “murah hati” dan peduli pada konsumennya—sebuah citra yang kontras dengan persepsi terhadap toko pesaing yang lebih “tradisional”.

Desain Antarmuka dan Fitur Platform

Pada awal peluncurannya, Epic Games Store dikritik karena minim fitur dibandingkan Steam. Beberapa fitur seperti ulasan pengguna, komunitas, modding tools, dan sistem achievement awalnya tidak tersedia.

Namun, Epic secara bertahap menambahkan banyak fitur baru, termasuk keranjang belanja, wishlist, dukungan cloud save, refund otomatis, dan integrasi sosial yang lebih baik.

Antarmuka Epic Games Store dikenal sederhana, bersih, dan fokus pada visual game serta promosi konten. Ini berbeda dengan Steam yang terkesan lebih kompleks dan padat informasi. Desain ini membuat pengalaman pengguna menjadi lebih ringan dan mudah dipahami, terutama bagi pemain baru.

Meskipun masih dalam proses pengembangan, Epic menunjukkan komitmen untuk terus meningkatkan platformnya, termasuk dengan merilis Epic Games Launcher versi baru yang lebih ringan dan stabil.

Dukungan terhadap Developer dan Game Indie

Epic Games tidak hanya fokus pada game AAA, tetapi juga memberikan dukungan kuat kepada pengembang indie. Melalui program seperti Epic MegaGrants, Epic mendistribusikan dana lebih dari $100 juta USD untuk mendukung pengembang game, aplikasi kreatif, film, pendidikan, dan proyek open source yang menggunakan Unreal Engine.

Banyak game indie mendapat kesempatan untuk berkembang karena mendapat dana eksklusivitas dari Epic, sehingga bisa mengembangkan game mereka tanpa tekanan finansial berlebih. Contoh sukses adalah Hades dari Supergiant Games, yang pertama kali dirilis di Epic dan kemudian memenangkan banyak penghargaan sebagai game terbaik tahun 2020.

Kebijakan ini mencerminkan misi Epic untuk mendobrak monopoli dan memberikan pilihan lebih luas bagi pengembang—baik secara finansial maupun distribusi.

Integrasi dengan Ekosistem Fortnite dan Unreal Engine

Sebagai pencipta dari game raksasa Fortnite dan mesin game Unreal Engine, Epic memiliki ekosistem yang sangat kuat dan terintegrasi. Pemain Fortnite dapat menggunakan Epic Games Launcher untuk mengakses toko, membeli skin, dan memainkan game lain dari Epic dengan mudah.

Bagi pengembang, penggunaan Unreal Engine memberikan banyak keuntungan jika mereka juga merilis game mereka melalui Epic Store, termasuk penghapusan biaya royalti, akses API eksklusif, dan dukungan teknis langsung dari Epic.

Sinergi antara toko game, mesin pengembang, dan game flagship seperti Fortnite menciptakan ekosistem terintegrasi yang sulit ditandingi oleh pesaing lainnya, termasuk Steam yang belum memiliki game flagship sekelas Fortnite di era modern.

Kompetisi dengan Steam dan Dampaknya bagi Industri

Kehadiran Epic Games Store menciptakan persaingan sehat di pasar digital, yang selama bertahun-tahun didominasi oleh Steam. Hal ini mendorong Valve untuk mulai menyesuaikan kebijakan mereka, termasuk menawarkan pembagian pendapatan yang lebih baik untuk pengembang besar dan memperbaiki fitur komunitas mereka.

Pesaing lain seperti GOG Galaxy dan Microsoft Store juga terdorong untuk berinovasi agar tetap relevan. Dengan begitu, kehadiran Epic memberi manfaat tidak hanya bagi pengembang, tetapi juga bagi konsumen dalam bentuk harga kompetitif, lebih banyak promo, dan kualitas layanan yang meningkat.

Industri game secara keseluruhan menjadi lebih dinamis dan terbuka karena tekanan kompetitif yang dibawa oleh Epic Games Store. Ini menjadi contoh nyata bahwa monopoli tidak baik untuk pertumbuhan industri, dan alternatif yang sehat dapat menciptakan perubahan positif.

Kritik dan Tantangan yang Dihadapi

Meskipun berkembang pesat, Epic Games Store tidak luput dari kritik. Beberapa keluhan yang sering muncul adalah minimnya fitur komunitas, sistem pencarian yang kurang optimal, dan ketergantungan pada eksklusivitas yang dianggap anti-konsumen.

Selain itu, beberapa pengembang juga mengungkapkan kekhawatiran mengenai ketergantungan pada dana eksklusif Epic, yang bisa berisiko jika model bisnis ini tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.

Di sisi lain, integrasi fitur sosial yang lebih dalam seperti forum, mod, dan review pengguna masih tertinggal jauh dibandingkan Steam. Epic berjanji akan terus menambahkan fitur-fitur ini, tetapi prosesnya lambat dan membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Masa Depan Epic Games Store

Melihat tren dan roadmap jangka panjang, masa depan Epic Games Store tampak cerah dan ambisius. Epic berencana memperluas jangkauan toko mereka ke platform Android, memperkuat fitur cross-platform, dan menghadirkan tool integrasi multiplayer lintas platform untuk pengembang.

Mereka juga menargetkan untuk memperluas basis pengguna di negara berkembang dengan sistem pembayaran lokal, harga regional, dan konten yang disesuaikan dengan budaya lokal.

Dengan komitmen pada transparansi, keterbukaan terhadap developer, dan pengalaman pengguna yang terus diperbaiki, Epic Games Store memiliki potensi untuk menjadi kekuatan dominan dalam distribusi digital—dan menjadi pesaing abadi bagi Steam di masa mendatang.

Epic Games Store sebagai Simbol Perubahan

Epic Games Store bukan hanya toko game biasa—ia adalah simbol dari perubahan dan perlawanan terhadap status quo dalam industri game digital. Dengan menawarkan pembagian keuntungan yang lebih baik, mendukung pengembang indie, memberi game gratis kepada pengguna, dan membangun ekosistem lintas platform, Epic membuktikan bahwa dominasi satu platform tidaklah mutlak.

Meskipun masih dalam tahap perkembangan dan menghadapi banyak tantangan, Epic Games Store telah membuka jalan bagi lebih banyak pilihan dan inovasi dalam distribusi game. Para pemain dan pengembang kini memiliki alternatif nyata yang bisa mendorong pertumbuhan industri game yang lebih sehat dan adil.

Di era digital yang terus berkembang, Epic Games Store menjadi salah satu pemain kunci yang akan menentukan arah masa depan industri game global—bukan hanya sebagai penyedia game, tetapi juga sebagai pelopor ekosistem digital modern yang inklusif, kompetitif, dan berkelanjutan.