Brandspace.id – Sengoku Basara 4: Sumeragi, sebuah game besutan Capcom yang dirilis untuk PlayStation 3 dan PlayStation 4 pada tahun 2015, merupakan salah satu judul paling ekspresif dan penuh gaya dalam genre hack-and-slash.
Game ini merupakan ekspansi dari Sengoku Basara 4, membawa lebih banyak karakter, cerita, dan serangan spektakuler yang menjadi ciri khas seri ini. Didasarkan pada periode Sengoku di Jepang, Sumeragi bukanlah game sejarah dalam pengertian harfiah, tetapi lebih kepada interpretasi hiper-stilistik terhadap konflik antar daimyo dan tokoh-tokoh legendaris Jepang.
Sejak awal, franchise Sengoku Basara memang terkenal karena gayanya yang over-the-top, dengan tokoh-tokoh seperti Date Masamune yang berbicara dalam bahasa Inggris campur Jepang dan menggunakan enam pedang sekaligus, atau Sanada Yukimura yang bertarung dalam kobaran semangat menyala.
Sumeragi menjadi kulminasi dari semua elemen itu, sebuah perayaan kegilaan dan heroisme dalam nuansa semi-historis yang tidak mengabaikan emosi dan konflik pribadi.
Gameplay Hack-and-Slash: Cepat, Brutal, dan Memuaskan
Gameplay Sumeragi tetap mempertahankan akar hack-and-slash yang sudah solid dari seri sebelumnya, di mana pemain dapat mengendalikan satu dari puluhan karakter untuk melibas ribuan musuh di medan perang.
Inti dari permainan terletak pada gaya bertarung unik masing-masing karakter yang bervariasi secara drastis. Setiap karakter memiliki Senjata Utama, Skill Khusus, dan Sistem Basara—sebuah kemampuan ultimate yang dapat membersihkan seluruh area dalam gaya dramatis.
Dibandingkan dengan game sejenis seperti Dynasty Warriors, Sengoku Basara menawarkan animasi yang lebih cepat, efek visual yang lebih flamboyan, dan kontrol karakter yang lebih responsif.
Serangan bisa dirangkai menjadi combo yang panjang, dan sistem musou digantikan oleh “Basara Arts” yang lebih dramatis. Di dalam Sumeragi, Capcom juga memperkenalkan sistem baru seperti Shibatsu (Judgment), di mana pemain bisa memanipulasi hasil pertempuran dan mendapatkan efek tambahan berdasarkan performa dalam misi.
Tambahan Karakter dan Cerita Baru
Salah satu kekuatan utama dari Sumeragi adalah roster karakternya yang luar biasa luas, mencapai lebih dari 40 karakter yang bisa dimainkan. Di antara karakter baru yang ditambahkan dari Sengoku Basara 4 versi standar, muncul tokoh-tokoh seperti Ashikaga Yoshiteru, sang Shogun yang flamboyan dan misterius; Kyogoku Maria, seorang femme fatale bergaya teatrikal; dan Sen no Rikyuu, tokoh historis yang direpresentasikan sebagai petarung filsuf ganda dengan kepribadian dualistik.
Masing-masing karakter membawa alur cerita mereka sendiri, sering kali penuh dengan drama, komedi, bahkan tragedi. Cerita-cerita ini tidak hanya memperkaya narasi keseluruhan, tetapi juga mencerminkan karakter mereka dalam gameplay.
Misalnya, cerita Ashikaga menunjukkan sisi keadilannya sebagai penguasa yang ingin menyeimbangkan kekuatan, meskipun dengan cara ekstrem, sedangkan Maria lebih condong pada manipulasi dan ketidakteraturan.
Visual Penuh Warna dan Presentasi Teatral
Jika Dynasty Warriors menggambarkan sejarah dengan gaya serius dan warna-warna gelap, maka Sengoku Basara menampilkan dunia dengan palet cerah dan pendekatan teatrikal.
Di Sumeragi, presentasi visual menjadi sangat penting: serangan penuh partikel cahaya, animasi karakter di-cutscene dengan gaya overacting yang disengaja, serta battlefield yang dirancang tidak hanya sebagai arena pertempuran, tetapi juga panggung drama.
Efek serangan karakter seperti Maeda Keiji yang penuh bunga sakura, atau ledakan warna-warni dari aksi Ashikaga Yoshiteru, membuat setiap pertarungan terasa seperti pertunjukan.
Tidak hanya visual karakter, melainkan juga desain menu, UI, dan bahkan musik yang mengiringi pertarungan menggabungkan unsur tradisional Jepang dengan rock dan elektronik modern, menciptakan pengalaman audio-visual yang unik dan khas.
Filosofi dan Emosi dalam Lintasan Pedang
Meskipun game ini terlihat sebagai pertarungan tanpa akhir, Sumeragi juga menyisipkan konflik ideologis dan emosi mendalam di balik tiap karakter. Tokoh seperti Tokugawa Ieyasu menggambarkan idealisme pemersatu, sementara Ishida Mitsunari diselimuti oleh dendam dan kehilangan.
Konflik antara dua sahabat ini menjadi narasi utama yang cukup tragis namun juga heroik. Di sisi lain, karakter seperti Oda Nobunaga tetap mempertahankan citranya sebagai “raja iblis”, tetapi dengan nuansa kehancuran total yang mengintimidasi.
Sengoku Basara tidak hanya menampilkan konflik fisik, tetapi juga perang batin, kesetiaan, pengkhianatan, dan cita-cita politik yang dibalut dalam gaya bombastis. Tema-tema ini ditampilkan melalui cutscene sinematik, monolog karakter, dan ending khusus yang bisa didapatkan berdasarkan performa pemain.
Mode Permainan Sengoku Basara yang Variatif dan Menantang
Sumeragi menawarkan berbagai mode permainan untuk memperpanjang usia permainan. Selain mode cerita (Story Mode) untuk tiap karakter, ada juga Free Mode dan Sumeragi Drama Mode, di mana narasi alternatif dan skenario unik bisa dimainkan.
Salah satu daya tarik lainnya adalah sistem pengumpulan item, peningkatan senjata, dan kostum alternatif. Pemain juga bisa mendapatkan Sengoku Drive—sebuah fitur khusus yang memberikan dorongan kekuatan dan visual ekstra saat aktif.
Mode tantangan seperti “Battle Roulette” atau “Tag Team Battle” juga menambahkan variasi. Tantangan utama bagi pemain hardcore adalah mengalahkan semua musuh dengan nilai maksimum dan menyelesaikan mode tersulit tanpa terkena serangan. Bagi pecinta genre hack-and-slash, replayability dari Sumeragi sangat tinggi.
Penerimaan Pasar dan Posisi dalam Dunia Game Jepang
Saat dirilis, Sengoku Basara 4: Sumeragi mendapat sambutan yang cukup positif, khususnya di Jepang. Meskipun tidak seterkenal Dynasty Warriors secara internasional, di Jepang Sengoku Basara memiliki basis penggemar yang kuat, bahkan sampai diadaptasi menjadi anime, manga, dan panggung musikal (Butai Sengoku Basara).
Salah satu alasan mengapa game ini tidak terlalu dikenal di Barat adalah karena Capcom jarang merilis versi global dari game Basara. Hanya Sengoku Basara: Samurai Heroes (versi bahasa Inggris dari Basara 3) yang sempat masuk ke pasar barat.
Meskipun demikian, komunitas fan-translation dan penggemar import tetap menjadikan Sumeragi sebagai salah satu judul yang wajib dimainkan oleh pecinta hack-and-slash Jepang.
Kritik dan Kelemahan Game
Tak ada game yang sempurna, dan Sumeragi pun tak luput dari kritik. Salah satunya adalah bahwa game ini bisa terasa repetitif dalam jangka panjang, terutama karena struktur misinya yang mirip dan AI musuh yang kadang pasif.
Selain itu, tidak adanya voice-over bahasa Inggris menjadi penghalang bagi beberapa pemain yang tidak memahami bahasa Jepang. Interface yang penuh warna dan elemen flashy juga bisa dianggap terlalu ramai bagi mereka yang lebih menyukai estetika minimalis.
Beberapa penggemar juga menyayangkan absennya fitur online multiplayer, meskipun permainan co-op lokal masih tersedia. Meski begitu, daya tarik utama Sumeragi tetap berada pada desain karakter, sistem combo yang mendalam, serta atmosfer dramatis yang tak tertandingi dalam genre ini.
Warisan dan Harapan Masa Depan Seri Sengoku Basara
Sebagai salah satu seri game yang paling bergaya dari Capcom, Sengoku Basara telah membentuk identitas tersendiri di dunia video game Jepang. Sumeragi dianggap sebagai puncak kualitas teknis dan desain dalam seri ini sebelum akhirnya mengalami kevakuman.
Sayangnya, belum ada kelanjutan besar dari Capcom pasca Sumeragi, selain rilis game spin-off seperti Basara Sanada Yukimura-Den. Banyak penggemar yang berharap adanya kelanjutan dalam bentuk Sengoku Basara 5 dengan teknologi grafis modern dan rilis global.
Dunia Basara memiliki potensi untuk dikembangkan lebih luas, apalagi dengan adanya minat terhadap cerita semi-sejarah dan gameplay bergaya anime yang saat ini semakin populer. Jika Capcom mau mengambil risiko dan membuka akses global, bukan tidak mungkin Sengoku Basara bisa meraih popularitas internasional seperti Persona atau Yakuza.
Kesimpulan: Sebuah Simfoni Aksi, Gairah, dan Sejarah Fantastik
Sengoku Basara 4: Sumeragi adalah game yang berdiri di atas panggung dramatisasi sejarah Jepang dengan gaya flamboyan, aksi brutal, dan narasi penuh konflik pribadi.
Dengan gameplay cepat, karakter penuh gaya, dan presentasi teatrikal, game ini memberikan pengalaman yang tidak bisa ditiru oleh game sejenis lainnya. Meskipun memiliki kelemahan dalam variasi misi dan eksklusivitas wilayah, Sumeragi tetap menjadi salah satu karya terbaik dalam dunia hack-and-slash.
Ia bukan sekadar game pertarungan, melainkan pertunjukan seni digital di medan perang fiksi Jepang. Bagi siapa pun yang menggemari kombinasi antara aksi cepat, drama emosional, dan dunia penuh semangat juang ala samurai, Sengoku Basara 4: Sumeragi adalah panggung yang layak untuk dijelajahi, ditebas, dan dihidupi.