BRANDSPACE.ID

Berkumpul dan Mainkan Permainan Terbaik Bersama Kami!

Dead Island 2 : Kebangkitan Genre Zombie Dunia

dead island 2

Brandspace.id – Dead Island 2 adalah salah satu proyek game yang memiliki sejarah pengembangan paling panjang dan penuh drama dalam dunia industri game. Diumumkan pertama kali pada tahun 2014, sekuel dari Dead Island (2011) ini melewati pergantian pengembang sebanyak tiga kali sebelum akhirnya dirilis oleh Dambuster Studios pada tahun 2023.

Banyak gamer sempat mengira Dead Island 2 sudah menjadi proyek “vaporware” — istilah untuk game yang diumumkan tetapi tak pernah dirilis. Namun secara mengejutkan, Dead Island 2 tidak hanya berhasil keluar dari fase pengembangan neraka (development hell), tetapi juga membuktikan bahwa ia mampu membawa kesenangan, kreativitas, dan kekacauan dalam membantai zombie.

Dalam wawancara dengan media, Direktur Kreatif James Worrall mengungkapkan, “Kami tahu tekanan sangat besar, tetapi kami ingin membuat sesuatu yang sesuai dengan semangat orisinal, tanpa merasa terbebani oleh sejarahnya.” Dengan kata lain, Dead Island 2 bukan hanya tentang bertahan hidup — ia adalah tentang bersenang-senang di tengah kiamat.

Los Angeles yang Terinfeksi: Setting yang Cerah untuk Kengerian

Alih-alih memilih pulau terpencil seperti game pertama, Dead Island 2 membawa pemain ke versi fiksi dari Los Angeles, yang di sini disebut “HELL-A”. Pilihan ini terasa unik karena kebanyakan game bertema zombie memilih suasana suram, kelam, dan penuh kehancuran. Sebaliknya, Dead Island 2 menawarkan pemandangan matahari cerah, pantai berpasir putih, dan jalan-jalan yang dipenuhi poster Hollywood — semua kontras dengan darah dan mayat hidup yang berkeliaran.

Kota ini dibagi menjadi beberapa distrik, masing-masing dengan identitasnya sendiri: Beverly Hills yang mewah, Venice Beach yang eksentrik, hingga Bel-Air yang penuh mansion. Pemain bisa menjelajahi tempat-tempat ini dengan kebebasan penuh, mencari suplai, bertempur, atau sekadar menikmati pemandangan aneh dari sebuah dunia yang telah jatuh tetapi tetap bergaya.

Salah satu hal yang membuat setting ini begitu menarik adalah bagaimana Dambuster menciptakan atmosfer satir yang tajam. Para NPC yang selamat digambarkan sebagai influencer narsistik, selebritas yang histeris, dan penduduk kota yang tetap berusaha mempertahankan gaya hidup mereka meski kiamat sudah di depan mata.

Sistem Pertarungan Brutal dan Memuaskan

Salah satu kekuatan utama Dead Island 2 adalah sistem pertarungannya yang brutal dan visceral. Game ini memperkenalkan FLESH (Fully Locational Evisceration System for Humanoids) — sebuah teknologi yang memungkinkan tubuh zombie dihancurkan secara realistis berdasarkan jenis serangan yang diterima.

Jika pemain memukul zombie dengan palu besar, tulangnya bisa remuk; jika menggunakan senjata tajam, bagian tubuh bisa terpotong dengan presisi yang mengerikan.

Efek ini bukan hanya kosmetik, tetapi berdampak pada bagaimana zombie bergerak dan bertarung. Misalnya, zombie yang kehilangan kakinya akan merangkak, sementara yang kehilangan tangan akan mencoba menggigit sebagai satu-satunya serangan.

Selain senjata melee seperti kapak, palu, atau katana, tersedia juga berbagai senjata api seperti shotgun, SMG, hingga peluncur api. Setiap senjata bisa dimodifikasi menggunakan sistem crafting, menambahkan efek seperti api, listrik, racun, atau ledakan. Hasilnya adalah pengalaman bertarung yang penuh kreativitas — tak ada dua pertempuran yang terasa sama.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengembang, “Kami ingin membuat pemain merasa seperti bintang film horor konyol, di mana setiap pembunuhan zombie adalah momen spektakuler.

Karakter dan Sistem Skill yang Fleksibel

Dalam Dead Island 2, pemain bisa memilih dari enam karakter yang disebut “Slayers”, masing-masing dengan kepribadian, latar belakang, dan kemampuan dasar yang berbeda. Karakter-karakter ini termasuk Dani, seorang roller derby badass dari Boston; Jacob, aktor wannabe asal London; hingga Carla, mekanik motor penuh semangat.

Yang menarik adalah sistem perkembangan karakter berbasis Skill Cards. Alih-alih pohon skill tradisional, pemain mengumpulkan kartu yang bisa disusun ulang kapan saja untuk menyesuaikan gaya bermain. Beberapa kartu meningkatkan kekuatan serangan, sementara lainnya memberikan efek seperti ledakan area saat pemain menghindari serangan dengan sempurna.

Sistem ini memberikan fleksibilitas besar. Pemain bisa berganti-ganti gaya bermain — dari tank keras kepala menjadi pembunuh cepat — hanya dengan mengganti susunan kartu. Ini mendorong eksperimen tanpa hukuman, menjaga pengalaman tetap segar bahkan setelah puluhan jam bermain.

Humor Gelap dan Kritik Sosial

Meskipun tema dasar Dead Island 2 adalah kekacauan zombie, game ini dipenuhi humor gelap dan kritik sosial yang tajam. Dambuster dengan cerdas menyisipkan sindiran tentang budaya selebriti, media sosial, obsesi kecantikan, dan konsumerisme ekstrem.

Sebagai contoh, salah satu misi mengharuskan pemain membantu seorang influencer untuk membuat video tutorial bertahan hidup sambil membunuh zombie dengan cara paling “esthetic”. Ada juga misi lain di mana pemain diminta membantu seorang produser film yang nekat ingin menyelesaikan syuting horror-movie meski dunia sudah runtuh.

Dialog penuh sarkasme, karakter-karakter aneh, dan situasi absurd ini membuat Dead Island 2 terasa segar dan tidak terlalu serius, memberikan keseimbangan antara horor dan komedi yang jarang terlihat dalam game bertema zombie.

Mode Multiplayer: Kesenangan Bersama Teman

Dead Island 2 menawarkan mode kooperatif hingga tiga pemain secara online. Walaupun jumlah pemain lebih sedikit dibandingkan banyak game co-op lain, desain ini memungkinkan pengalaman lebih terfokus dan harmonis.

Bermain bersama teman meningkatkan keseruan karena strategi bertarung bisa disusun lebih kreatif. Misalnya, satu pemain memancing gerombolan zombie dengan suara, sementara lainnya menyiapkan jebakan listrik atau melemparkan molotov.

Namun perlu dicatat bahwa progression dalam mode co-op sedikit aneh: hanya host yang bisa benar-benar memajukan misi cerita, sementara pemain tamu hanya membawa pulang XP dan loot. Ini sedikit mengurangi insentif untuk bermain panjang sebagai tamu, tetapi keseruan membantai zombie bersama tetap membuat mode ini digemari.

Visual dan Performa Teknis

Secara grafis, Dead Island 2 bukan game paling canggih di pasaran, tetapi ia memiliki gaya artistik yang konsisten dan menarik. Dunia HELL-A dibuat penuh warna, detail lingkungan cukup tinggi, dan efek-efek kekerasan ditampilkan dengan cara yang over-the-top tetapi menghibur.

Optimalisasi teknis pada konsol seperti PS5 dan Xbox Series X juga sangat baik. Game berjalan mulus di 60 FPS, dengan waktu loading cepat berkat SSD. Ada sedikit bug minor seperti glitch karakter atau zombie terjebak di dinding, tetapi tidak ada masalah besar yang mengganggu pengalaman bermain secara keseluruhan.

Di PC, game ini juga memberikan banyak pilihan grafis, memungkinkan pemain dengan hardware kuat untuk menikmati visual lebih tajam atau mereka yang memiliki PC menengah tetap mendapatkan performa lancar.

Respons Komunitas dan Kritikus

Saat dirilis, Dead Island 2 mendapatkan respons yang umumnya positif. Di Metacritic, skor rata-rata berkisar antara 72-78 tergantung platform, dengan banyak reviewer memuji gameplay seru, sistem pertarungan kreatif, dan dunia yang unik.

IGN menulis, “Dead Island 2 tidak mencoba menjadi lebih dari yang seharusnya. Ini adalah roller coaster penuh darah, humor, dan kekacauan, dan kadang-kadang itu saja sudah cukup.
Sementara itu, GameSpot berkomentar, “Dalam dunia di mana banyak game zombie mencoba menjadi ‘serius’ atau ‘survival hardcore’, Dead Island 2 memilih untuk bersenang-senang — dan itu sangat menyegarkan.

Komunitas pemain juga memberikan respons antusias, dengan banyak yang memuji betapa asyiknya bermain bersama teman, serta betapa bebasnya eksperimen dalam membantai zombie.

Tantangan dan Kritik

Namun demikian, Dead Island 2 bukan tanpa kekurangan. Beberapa kritik yang sering dilontarkan meliputi:

  • Struktur misi yang repetitif: Banyak misi mengikuti pola “ambil item, bunuh zombie, kembali”, yang bisa terasa monoton setelah beberapa waktu.

  • Kurangnya inovasi besar: Walau eksekusi gameplaynya solid, game ini tidak menawarkan ide baru besar yang benar-benar membedakannya dari game zombie lain.

  • Progression co-op yang terbatas: Seperti disebut sebelumnya, sistem progression dalam co-op terasa ketinggalan zaman.

Meskipun begitu, bagi banyak pemain, kekuatan utama Dead Island 2 — yakni fun, kekacauan, dan fleksibilitas — cukup untuk menutupi kekurangannya.

Masa Depan Seri Dead Island

Dengan kesuksesan relatif yang diraih Dead Island 2, muncul pertanyaan: apakah seri ini akan terus berlanjut? Dambuster Studios mengisyaratkan bahwa mereka siap mengembangkan DLC dan bahkan mempertimbangkan sekuel jika permintaan cukup kuat.

Sejauh ini, dua ekspansi telah diumumkan: Haus dan SoLA, masing-masing menambahkan area baru, cerita tambahan, dan tentu saja, lebih banyak zombie kreatif untuk dibantai. Ekspansi ini memperlihatkan komitmen Dambuster untuk menjaga komunitas tetap hidup.

Mungkin dalam waktu dekat, Dead Island 3 akan diumumkan — dan semoga kali ini, kita tidak perlu menunggu hampir satu dekade untuk melihatnya.

Kesimpulan: Sebuah Kemenangan untuk Game Zombie yang Menolak Serius

Pada akhirnya, Dead Island 2 adalah perayaan dari kekonyolan, kreativitas, dan kekerasan dalam bentuk yang paling penuh warna. Ini adalah game zombie yang tidak berusaha keras menjadi gelap dan depresif; sebaliknya, ia mengajak pemain untuk bersenang-senang, bereksperimen, dan menikmati setiap momen kekacauan.

Dengan dunia yang menarik, sistem pertarungan memuaskan, dan humor gelap yang tajam, Dead Island 2 berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu pengalaman zombie paling menyenangkan dalam beberapa tahun terakhir. Bagi siapa pun yang ingin melupakan dunia nyata untuk beberapa jam, mengambil kapak, dan menghajar mayat hidup sambil tertawa, Dead Island 2 adalah pilihan yang sempurna.

Seperti yang dikatakan tagline promosi mereka: “Welcome to HELL-A. Let’s party like it’s the end of the world!